3. Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Kemiskinan

Definisi-definisi

ilmu teknologi dan kemiskinan 3Ilmu pengetahun yang dalam bahasa Ingris disebut science merupakan pengetahuan yang tersusun dengan sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran, pengetahuan mana selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis oleh setiap orang lain yang ingin mengetahuinya. Teknologi adalah ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industri serta oleh karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan. (Abu Ahmadi,2009). Kemiskinan adalah suatu standar tingkat hidup yang rendah. (Suparlan, 1981).

Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan

Pada prinsipnya, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua hal yang mutlak dibutuhkan oleh seluruh umat manusia. Keduanya menjadi hal urgen untuk dimiliki. Hanya saja, dalam kontek dimana keduanya dihadapkan pada persoalan kemiskinan, pertanyaan yang mesti diajukan sebelumnya adalah adakah korelasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan kemiskinan? Penulis berpendapat bahwa korelasi jelas ada. Tetapi korelasi disini tidak sebagai korelasi sebab akibat. Melainkan sebatas korelasi kebetulan. Oleh karena itu ilmu pengetahuan dan teknologi itu bukan sebagai sebab penentu seseorang berada dalam taraf kemiskinan.

Sebagai contoh kasus, kita dapat memperhatikan fakta kondisi ekonomi para guru atau dosen. Guru atau dosen yang notabenenya adalah orang-orang berilmupengetahuan, sampai saat ini masih banyak dari mereka yang keadaan ekonominya berada di bawah rata-rata. Fokus pada seorang Dosen sebagai contoh, dimana secara keilmuan dan pengetahuan mereka sudah tercitra sebagai gudangnya, disini jika boleh jujur, tidak sedikit Dosen yang berada dalam kemiskinan. Hal itu karena mereka konsisten dengan pekerjaan mereka, yakni dalam rangka mengemban dan menjalankan amanah Tridarma Perguruan Tinggi.

Persoalan kemudian jika ternyata terdapat Dosen kaya, itu mengarah pada fakta lain di luar tugas mereka sebagai pengamal Tridarma Perguruan Tinggi. Fakta ini, misalnya, terkait dengan keluarga keturunan orang kaya yang punya tambak, sawah, toko, panti pijat, bahkan punya kapling Selat Madura. Dengan demikian orang yang berilmu pengetahuan dan berkeahlian dalam suatu bidang teknologi tertentu tidak lantas dapat dipastikan bahwa dirinya tidak tergolong miskin atau tidak berada dalam kemiskinan.

ilmu teknologi dan kemiskinan 4Kemiskinan, sebagaimana dinyatakan oleh Abu Ahmadi (2009), merupakan salah satu masalah yang dimiliki oleh manusia, yang sama tuanya dengan usia kemanusiaan itu sendiri. Ini berarti, kemiskinan itu lebih tua dari ilmu pengetahuan, atau dari teknologi. Sehingga hal absurd, jika dikatakan bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan penyebab lahirnya kemiskinan. Kemiskinan itu semata keadaan dimana seseorang mengalaminya dengan tanpa kehendak dan persetujuannya. Disini penulis kemudian cenderung sependapat dengan pernyataan John Stuart Mill (1984), bahwa berada dalam kemiskinan itu tidak lebih sebatas kecelakaan sejarah. Tidak seorang pun menyetujui atau berkemahuan secara suka rela.

Selain faktor kecelakaan sejarah, faktor terpenting kemiskinan adalah masalah sistem ekonomi yang digerakkan oleh orang-orang yang lebih mengedepankan kepentingannya sendiri. Sistem kapitalis maupun sosialis sama-sama tidak memberikan peluang kepada pihak-pihak tidak bermodal untuk mencapai kesejahteraan sebagaimana mestinya.

Fungsi asal ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan pelayan bagi manusia dalam rangka mempermudah permasalahan kemanusiaan itu sendiri. Dan ini tidak berarti bahwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi lantas dengan serta merta orang dapat kaya, atau sebaliknya tanpa ilmu pengetahuan dan teknologi seseorang berada dalam kemiskinan.

Sebagai pelayan manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi bertugas mengemban amanah untuk dapat menyelesaikan, atau minimal memperkecil masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan, serta memberikan berbagai kemudahan. Fakta yang terjadi adalah tugas ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini belum memberikan hasil maksimal.

sumber: http://sosbud.kompasiana.com/2012/12/10/ilmu-pengetahuan-teknologi-dan-kemiskinan-515401.html

Leave a comment