Pendapat Mengenai Undang-Undang ITE

Menurut saya suatu undang-undang sangat diperlukan bagi negara salah satunya pada kasus cyber crime. Pada perkembangan teknologi informasi dan komunikasi selain memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan untuk melawan hukum.

Dengan menyiapkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik atau yang biasa disebut dengan UU ITE sebagai jerat hukum bagi pelanggaran dunia maya. Berikut bunyi UU ITE tersebut Pasal 30 dan 32 :

Pasal 30:

(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun.

(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.

(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.

 

Pasal 32:

(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apa pun mengubah, menambah, mengurangi, melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik milik Orang lain atau milik publik.

(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apa pun memindahkan atau mentransfer Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik kepada Sistem Elektronik Orang lain yang tidak berhak.

(3) Terhadap perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang mengakibatkan terbukanya suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang bersifat rahasia menjadi dapat diakses oleh publik dengan keutuhan data yang tidak sebagaimana mestinya.

Undang Undang ITE ini dibuat untuk mengatur maupun memfasilitasi penggunaan dan transaksi informasi dan transaksi elektronik yang banyak digunakan saat ini. UU ITE ini juga digunakan untuk melindungi pihak-pihak yang ada di dalam maupun berkaitan dalam Informasi dan Transaksi Elektronik ini. Dalam kata lain UU ITE ini dibuat untuk mencegah dan mengontrol penyimpangan-penyimpangan yang mungkin dan dapat terjadi di dalam proses ITE tersebut. Dengan demikian apabila melanggar ketentuan UU maka akan dikenakan sanksi atau hukuman yang sesuai dengan UU tersebut.

Sumber Pasal:

Click to access UU1108.pdf

KEMAMPUAN YANG SUDAH DIKUASAI

Kemampuan yang sudah saya kuasai masih bisa dibilang tidak banyak, untuk java saya baru bisa membuat aplikasi android karena tugas PI (Penelitian Ilmiah), untuk database juga saya tidak terlalu pandai (sama dengan java) masih belum mengerti bagaimana cara mengkoneksikannya ke dalam android. Selebihnya menurut saya, saya sudah bisa dengan bahasa pemgrograman yang mudah, mungkin banyak yang bilang jika itu memang terlalu mudah untuk mereka. Akan tetapi, saya tetap mengasah skill saya agar meningkat, walaupun sebenarnya saya lebih suka ke desain tapi apa salahnya jika saya juga belajar cara mengoperasikan berbagai bahasa pemgrograman.

YANG SUDAH DIDAPAT SELAMA KULIAH

Yang sudah saya dapat selama menjadi mahasiswa di Universitas Gunadarma adalah saya belajar mendapatkan knowledge (pengetahuan) tentang sistem informasi dan juga mengenai pemrograman berupa sistem basis data, pemrograman berorientasi objek dll. Selain mendapatkan knowledge (pengetahuan), skill saya juga diasah dengan banyaknya tugas yang didapat. Untuk teknik bisa dibilang, saya tidak terlalu bisa pemrograman tetapi saya berusaha untuk bisa agar keterampilan saya meningkat. Target IPK yang ingin saya capai adalah 3.5 dan lulus tepat waktu, juga mendapatkan pekerjaan yang sesuai.

Tugas 4.2 B.Indonesia

4.2 CURRICULUM VITAE (CV)

Manfaat CV

Manfaat curiculum vitae adalah menjelaskan keterangan diri, informasi diri, data diri dan sebagainya. Dengan CV, setiap orang yang membaca dan memeriksa CV seseorang akan dapat mengetahui dan menelaah setiap orang dari informasi diri yang telah diberikan, serta dapat memberikan gambaran seseorang melalui kegiatan – kegiatan atau dari spesifikasinya dalam pendidikan dan berorganisasi. Dengan kata lain manfaat CV menjelaskan kriteria diri dalam bentuk teks.

Susunan CV

  1. Data Pribadi

Bagian ini berisi nama, alamat, agama, email, nomor telepon dan identitas pribadi lainnya.

  1. Pendidikan

Bagian ini menjelaskan latar belakang pendidikan dan berhubungan dengan pekerjaan yang dituju. Pada umumnya, banyak yang  membuat CV menjelaskan dari TK (Pendidikan paling dasar), SD, SMP sampai perguruan tinggi (Pendidikan terakhir).

  1. Pengalaman Kerja

Bagian ini adalah bagian yang paling dilihat oleh perekrut kerja. Pengalaman kerja memberikan gambaran apakah seorang kandidat sudah memiliki jam terbang yang cukup atau masih terbatas. Rekruter juga bisa menentukan apakah kandidat dapat segera menyesuaikan diri di organisasi yang baru atau apakah dia butuh penyesuaian yang panjang.

  1. Skill Yang Dimiliki

Seharusnya pada bagian ini perlu dijelaskan dalam CV skill apa saja yang telah dimiliki sebagai proses belajar maupun pengalaman dari pekerjaan sebelumnya. Dan dibuat dalam bentuk yang meyakinkan dan informatif.

  1. Training Yang Pernah Diikuti

Untuk lebih meyakinkan lagi, perlu memasukkan daftar training yang pernah diikuti sebelumnya untuk memberi gambaran sejauh mana pemilik CV telah berkembang dan wawasan apa saja yang sudah dimiliki.

  1. Prestasi

Ini adalah bagian yang penting disamping pengalaman kerja yang menjelaskan keunikan, kelebihan dan presetasi sebagai individu sekaligus pencapaian di bidang tertentu.

  1. Kegiatan Ekstrakurikuler/Kemasyarakatan

Selain hal-hal yang berhubungan langsung dengan pekerjaan. Pada CV juga perlu memberikan sedikit gambaran kegiatan yang dilakukan di masyarakat. Ini akan menunjukkan bahwa pemilik CV bisa membagi waktu dan memiliki hubungan sosial  yang lebih luas, tidak hanya sebatas di lingkungan pekerjaan.

Isi CV

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI
1. Nama Lengkap             : …………………………………………..
2. Tempat, Tanggal Lahir : …………………………………………..
3.

 

Domisili                        : …………………………………………..
4. Jenis Kelamin               : …………………………………………..
5. Agama                          : …………………………………………..
6. Status                            : ………………………………………….. (belum menikah/menikah)
7. Tinggi / Berat Badan    : …………………………………………..
8. Telepon                         : …………………………………………..
9. e-mail                            : …………………………………………..
RIWAYAT PENDIDIKAN

A.FORMAL
1. (2002) Lulus SDN 1 Tarakan – Kaltim
2. (2005) Lulus SLTPN 1 Tarakan – Kaltim
3. (2008) Lulus SMKN 1 Tarakan – Kaltim
4. (2012) Lulus Universitas Negeri Tarakan FKIP – Kaltim

B.NON FORMAL
1. (2010) Lulus Kursus Komputer LPPP Bersertifikat
2. (2012) TOEFL IBT Bersertifikat

KEMAMPUAN

1. Menguasai komputer (MS Word, Excel, Power Point).
2. Menguasai bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin.

PENGALAMAN KERJA

1. PT. KALTARA MAJU

· Periode : Juni 2012 – Maret 2013
· Posisi : Marketing

Rincian pekerjaan
· Memasarkan barang dan jasa
· Survey kebutuhan konsumen

Sumber:

http://ghozianrahmanaputra.blogspot.com/2013/07/tugas-softskill-curriculum-vitae.html

http://mocalover.blogspot.com/2014/01/contoh-cv.html

Tugas 4.1 B.Indonesia

4.1 SURAT MENYURAT

Arti dan Fungsi Surat

PENGERTIAN

Surat merupakan alat komunikasi yang disampaikan secara tertulis, berisi bahan informasi berupa berita, laporan, pemberitahuan, perintah, pesanan, keputusan, undangan dan permohonan, yang lazimnya harus dikirimkan atau disampaikan kepada pihak lain. Ada juga yang mengatakan bahwa surat adalah sarana komunikasi untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak lain.

 

Ada juga yang berpendapat mengenai pengertian surat sebagai suatu sarana untuk menyampaikan informasi secara tertulis dari pihak satu ke pihak yang lain. Informasi dalam surat tersebut bisa berupa pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan sebagainya.

 

Sedangkan menurut Seojito dan Solchen (2004: 1) mendefinisikan surat sebagai berikut:

  • Ditinjau dari isinya, surat merupakan jenis karangan (komposisi) paparan-pengarang mengemukakan maksud dan tujuannya, menjelaskan apa yang dipikirkan dan dirasakannya.
  • Ditinjau dari wujud peraturannya, surat merupakan percakapan tertulis
  • Ditinjau dari fungsinya, surat adalah alat sarana komunikasi tulis.

FUNGSI SURAT

Ada beberapa fungsi surat yang diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Sebagai alatkomunikasi
  2. Sebagai wakil atau duta
  3. Sebagai bahan bukti
  4. Sebagai pedoman untuk mengambil keputusan lebih lanjut
  5. Berbagi alat untuk memperpendek jarak, menghemat tenaga dan waktu
  6. Sebagai alat ingat (pengingat)
  7. Sebagai bukti sejarah dan kegiatan
  8. Fungsi Surat Sebagai Alat Komunikasi

Dengan surat orang dapat saling berbicara, saling tukar informasi dan saling menyampaikan pesan. Dengan surat orang dapat saling memberi kabar, meskipun jaraknya berjauhan. Dengan surat orang dapat berbicara secara panjang lebar dengan menggunakan tulisan sehingga dapat menyampaikan pesan lebih banyak dengan biaya yang lebih murah.

1. Fungsi Surat Surat sebagai Wakil atau Duta

Surat dapat mewakili diri sendiri atau orang lain sebagai tenaga suruhan untuk mendatangi seseorang yang berada di tempat yang jauh dengan pembicaraan panjang lebar hingga tuntas. Dengan demikian Anda dapat menyelesaikan suatu masalah tanpa harus datang sendiri. Dengan surat Anda dapat menekan biaya daripada berkomunikasi melalui telepon jarak jauh atau interlokal apalagi harus datang sendiri.

2. Fungsi Surat Surat sebagai Bahan Bukti

Surat dalam arti yang luas mencakup dunia bisnis. Sebagai bahan bukti, surat dapat berbentuk, tanda terima, kwitansi, surat jalan pengiriman barang` resi atau bukti pengiriman uang, faktur, surat perjanjian dan berbagai surait bisnis lainnya banyak yang berfungsi sebagai bukti. Semua itu adalah sebagai bukti hitam di atas putih.

3. Fungsi Surat Sebagai Pedoman Pengambil Keputusan

Betapa pentingnya arsip surat untuk disimpan walaupun dalam waktu relatif singkat, sehingga apabila sewaktu-waktu diperlukan dapat dibaca kembali sebagai pedoman untuk mengambil suatu keputusan lebih lanjut.

4. Fungsi Surat Sebagai AIat Memperpendek jarak, Penghemat Tenaga dan Waktu

Bila suatu kunjungan tidak begitu penting, atau sesuatu yang dibicarakan tidak harus bertatap muka, maka cukup diwakili oleh surat. Dengan demikian Anda akan menghemat waktu, tenaga dan biaya.

5. Fungsi Surat Sebagai Alat Ingat (Pengingat)

Surat-surat yang dianggap penting sangat perlu untuk disimpan. Sebab bukan tidak mungkin suatu saat akan diperlukan lagi untuk dibaca Anda Sudah lupa mengingat-ingat isi atau bunyi surat tersebut.

6. Fungsi Surat Sebagai Bukti Sejarah dan Kegiatan

Surat dapat berfungsi sebagai bukti sejarah perjalanan dan perjuangan suatu bangsa. Sebagai bukti kegiatan, bagi suatu organisasi perusahaan atau badan usaha.

Syarat-syarat Surat Yang Baik

Surat dikatakan baik yaitu apabila dalam penulisannya sudah sesuai dengan kaidah-kaidah dalam penulisan surat. Selain dari pemilihan bahasa, bentuk dan tulisan surat itu sendiri, ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan. Hal-hal tersebut antara lain:

  1. Jelas
    Tulisan mudah dibaca dan mudah pahami baik dari identitas si pengirim surat, nama dan alamat yang dituju, serta dari isi surat itu sendiri
  2. Benar
    Isi dari surat tersebut memang benar maksud dan tujuannya (tidak untuk iseng), serta menggunakan kosa kata yang baku.
  3. Sopan
    Menggunakan bahasa yang tidak hanya baku tetapi juga memiliki sopan santun.
  4. Singkat/tidak terlalu bertele-tele, Singkat disini bukan berarti penulisan katanya yang harus disingkat-singkat, tetapi menggunakan bahasa yang efektif sehingga surat tidak terlalu panjang lebar.
  1. Lengkap
    Maksud dan tujuan sudah terwakilkan atau tertuang semua dalam surat.
  2. Menarik
    Menari disini bukan berarti harus menggunakan kosa kata seperti pada iklan-ikan yang sering kita jumpai. Tetapi, kertas dan sampul surat harus serasi, bersih dan rapi sehingga enak dipandang dan dibaca.

Bahasa Surat

Bahasa yang digunakan harus tunduk kepada semua aturan bahasa yang berlaku baik struktur kata dan kalimat, maupun penggunaan tanda-tanda baca, pemakaian alinea/paragraf, dan sebagainya.

Pada alinea pembuka yang merupakan pengantar isi surat, penulis surat biasanya menggunakan kalimat-kalimat khusus yang disesuaikan dengan maksud surat itu. Misalnya, memberitahukan sesuatu, menyatakan sesuatu, meminta sesuatu, membalas surat atau menjawab pertanyaan, dan sebagainya.

Beberapa contoh kalimat pembuka:

– Dengan surat ini kami beritahukan kepada Saudara…

– Dengan ini kami mohon bantuan Saudara untuk…

– Bersama ini kami kirimkan kepada Bapak…

– Seiring dengan surat ini kami kirimkan uang dengan wesel pos sebesar…

– Membalas surat Ibu tanggal…

– Menjawab pertanyaan Anda dalam surat Anda…

– Memenuhi pesanan Tuan dengan surat tanggal… nomor…

– Menyusul surat kami tanggal…, dengan ini kami beri tahukan bahwa…

– Dengan sangat menyesal kami sampaikan kepada Bapak bahwa…

Kesalahan yang boleh dikatakan sudah menjadi suatu salah kaprah dalam surat-menyurat ialah penggunaan kalimat pembuka: Bersama ini kami kabarkan bahwa…, atau Bersama surat ini saya beri tahukan kepada Saudara bahwa…

Ungkapan bersama ini mengandung arti ‘seiring dengan ini’, sedangkan kabar atau berita yang disampaikan itu tidak seiring dengan surat itu, tetapi ada di dalam surat itu. Oleh karena itu, bukan kata bersama ini yang hendaknya dipakai di situ, melainkan kata dengan ini atau dengan surat ini.

Kalimat pembuka yang dimulai dengan kata berhubung saja juga tidak tepat karena ungkapan yang seharusnya digunakan ialah berhubung dengan. Misalnya, berhubung dengan kesehatan saya hari ini agak terganggu… Boleh juga kita mulai kalimat itu bukan dengan ungkapan berhubung dengan, melainkan dengan kata karena:  Karena kesehatan saya hari ini… dan seterusnya.

Ungkapan berhubung dengan menyatakan hubungan pertalian, sedangkan kata karena dipakai untuk menyatakan sebab-akibat. Jadi ada perbedaannya: kata karena tidak dapat diganti dengan kata berhubung. Ungkapan lain menyatakan hubungan pertalian ialah: bertalian dengan, berhubungan dengan, sehubungan dengan, berkenaan dengan, sejalan dengan.

Kalimat penutup surat juga disesuaikan dengan isi surat kita. Pada umumnya, pada akhir surat kita, kita menyampaikan terima kasih kepada orang yang kita kirimi surat itu oleh karena bantuannya, perhatiannya, kerja sama yang ditunjukkannya, dan sebagainya. Kalimat penutup ini haruslah kita tempatkan pada alinea khusus yaitu alinea penutup, jangan disambungkan saja pada bagian isi surat sesungguhnya.

Beberapa contoh kalimat penutup:

– Atas bantuan Saudara, kami mengucapkan banyak terimakasih.

– Kami akhiri surat kami dengan ucapan terima kasih atas perhatian serta kerja sama Saudara yang baik.

– Sekianlah laporan kami, mudah-mudahan beroleh tanggapan dan perhatian Bapak.

– Semoga laporan kami ini dapat membantu Bapak. Terima kasih kami ucapkan atas perhatian Bapak.

Bagian-bagian Surat

Bagian-bagian surat adalah sebagai berikut:

  1. Kepala Surat/ Kop Surat

Kepala surat atau yang bisa juga disebut dengan kop surat merupakan bagian teratas dalam sebuah surat. Fungsi penyertaan kepala surat tersebut tidak terlepas dari pemberian informasi mengenai nama, alamat, kegiatan dari lembaga tersebut serta juga bisa menjadi alat promosi. Bagian surat yang pertama ini berisi:

  • Logo atau lambang dari sebuah instansi, lembaga, perusahaan atau organisasi,
  • Nama instansi, lembaga, perusahaan, atau organisasi tersebut,
  • Alamat instansi, lembaga, perusahaan, atau organisasi tersebut,
  • Nomor telepon, kode pos, alamat email atau alamat web.

Biasanya setelah penulisan kepala surat atau kop surat terdapat sebuah garis horizontal pemisah yang memisahkan antara kepala surat dengan bagian-bagian surat yang lain seperti tempat dan tanggal pembuatan.

  1. Tempat dan Tanggal Surat

Pencantuman tempat dan tanggal surat tersendiri ditujukan untuk memberikan informasi mengenai tempat dan tanggal penulisan surat tersebut. Untuk tempat biasanya tidak dicantumkan kembali jika tempat sudah ditulis di kepala surat yang berupa alamat instansi. Tapi bagi surat bukan resmi yang tidak memiliki kepala surat, wajib menuliskan tempat di bagian surat ke 2 ini.

Contoh:
Jakarta, 3 Januari 2014

Cirebon, 18 Mei 1990

  1. Nomor Surat

Sebuah surat resmi yang mewakili sebuah lembaga, instansi, perusahaan atau organisasi biasanya menggunakan penomoran terhadap surat yang dikeluarkan atau yang diterima. Nomor surat biasanya meliputi nomor urut penulisan surat, kode surat, tanggal, bulan dan tahun penulisan surat. Penomoran surat tersebut berfungsi untuk:

  • Memudahkan pengaturan, baik untuk penyimpanan maupun penemuannya kembali apabila diperlukan
  • Mengetahui jumlah surat yang diterima dan yang dikeluarkan oleh organisasi, lembaga atau perusahaan
  • Memudahkan pengklasifikasian surat berdasarkan isinya
  • Penunjukan secara akurat sumber dalam hubungan surat menyurat.

Contoh:
Nomor: 023/PMR/05/12/2013

Nomor: 042/PRMK/28/08/2013

  1. Lampiran

Bagian lampiran merupakan bagian penjelas yang menginformasikan bahwa ada sejumlah berkas atau dokumen yang disertakan dalam surat tersebut. Jika tidak terdapat berkas atau dokumen yang dilampirkan, maka bagian lampiran bisa ditiadakan.

  1. Hal

Pada bagian surat ke lima ini berisi hal atau perihal. Hal berfungsi memberikan petunjuk bagi pembaca mengenai pokok isi surat tersebut.

  1. Alamat Dalam

Terdapat dua alamt yang dituliskan dalam surat, yaitu alamat luar (yang ditulis di sampul surat) dan alamat dalam (yang ditulis di dalam surat). Alamat yang dimaksud dalam bagian ini merupakan alamat dalam. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis alamat dalam ini, hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:

  • Kata “kepada” pada alamat dalam sebenarnya tidak harus ada. Kata “kepada” dirasa berlebihan karena sudah ada kata “YTH/ yang terhormat”
  • Menggunakan kata “Yang terhormat” yang bisa disingkat menjadi “YTH”
  • Menggunakan kata “Bapak”, “Ibu” atau “Sdr” jika yang dituju adalah seseorang bukan nama instasi. Kata “Bapak, Ibu, Sdr” selalu ditulis dengan huruf kapital diawal kata dan diikuti oleh nama orang.
  • Di setiap baris pada bagian alamat dalam tidak diakhiri oleh tanda titik.
  • Menuliskan alamat orang atau lembaga yang dituju, lengkap lebih bagus.

Contoh:
Yth. Bapak Sugiono

Kepala Sekolah SMA Karang Tengah 01

Jalan Mawar, Losari Lor

Brebes, 52255

  1. Salam Pembuka

Bagian surat yang ke 7 adalah salam pembuka yang berfungsi sebagai sapaan dalam surat. Salam pembuka ditulis dengan huruf kapital di awal dan diakhiri oleh tanda koma.

Contoh:
Dengan hormat,

Salam pramuka,

Assalamualaikum wr.wb.

  1. Isi Surat
  • Pembuka

Pembuka merupakan alenia pertama yang berfungsi sebagai pengantar atau pendahuluan terhadap informasi yang disampaikan di alenia isi.

  • Isi

Alenia isi berisi informasi yang akan disampaikan.

  • Penutup

Sedangkan alenia penutup ini berisi ucapan terima kasih atau harapan dari penulis surat kepada pembaca surat.

  1. Salam Penutup

Salam penutup merupakan penutup surat yang biasanya menggunakan kata: “Hormat saya, Hormat kami, Wassalam”. Penulisan salam penutup tersebut seperti salam pembuka, diawali oleh huruf kapital dan diakhiri oleh tanda koma.

  1. Nama Jelas Pengirim dan Tanda tangan

Setelah salam penutup, terdapat nama jelas pengirim surat beserta tanda tangannya.

  1. Tembusan

Tembusan merupakan bagian surat yang menunjukkan pihak atau orang lain yang juga berhak mendapatkan surat tersebut.

Contoh:
Tembusan:
1. Kepala SMA Negeri 01 Tanjung

2. Pembina OSIS SMA Negeri 01 Tanjung
Posisi ke 12 bagian surat resmi tersebut di atas bisa saja berubah, tergantung format atau bentuk surat. Ke 12 bagian tersebut di atas merupakan bagian-bagian surat resmi, sedangkan jika sobat ingin menulis surat yang sifatnya kurang atau tidak resmi ada bagian-bagian yang dihilangkan seperti, kepala surat/ kop surat.

 

Contoh Surat

contoh surat tugas perusahaan:

http://contohsuratku.com/contoh-surat-tugas-perusahaan/

 

Sumber:

http://www.zonasiswa.com/2013/12/surat-pengertian-fungsi-sejarah.html

http://tipsseputarkeluarga.com/2015/01/12/pengertian-surat-dan-fungsi-surat/

http://tata-usaha.blogspot.com/2011/06/syarat-syarat-surat-yang-baik.html

http://sastranesia.com/bahasa-surat/

http://www.zonasiswa.com/2014/01/bagian-bagian-surat-penjelasan-contoh.html

Tugas 3.2 B.Indonesia

3.2 Rancangan Usulan Penelitian

3.2.1 Guna Rancangan Usulan Penelitian

Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu hal-hal yang dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan dalam usulan penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada apa yang dituntut untuk suatu disertasi. Kalau dilihat dari segi proses, rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan disertasi.Oleh sebab itu  usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan disertasi adalah hasil akhirnya.

3.2.2 Bentuk dan Isi Usulan Penelitian

           3.2.2.1 Bentuk rancangan usulan penelitian

Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya:

  1. Skripsi
  2. Makalah untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya
  3. Karangan ilmiah
  4. Tesis magister/disertasi doctor
  5. Laporan proyek

Bobot dan mutu akademis karangan ilmiah hasil penelitian itu dapat dikaji dan dinilai dari 6 aspek:

  1. Aktualitas masalah

Masalah yang diformulasikan haruslah masalah yang masih hangat diperbincangkan/upto date dan banyak mencari perhatian para ahli untuk dicari jawabannya serta juga harus nyata adanya

  1. Relevansi manfaat praktis

Jawaban masalah yang dikemukakan bernilai prakktis, sehingga hasil penelitian bedaya guna serta menjangkau masyarakat luas. Kesimpulan- kesimpulan yang ditarik harus mantap dan saran-sarannya menarik perhatian dan beralasan kuat.

  1. Metodologi penelitian akurat

Bobot mutu akademis karya tulis hasil penelitian itu ditentukan juga oleh adekuasi rancangan penelitian, instrumentasi dan pengukuran, metodologi penulisannya juga ikut menentukan bobot nilai/ mtu akademis karya tulis ilmiah

  1. Orisinalitas penelitian

Penelitian disebut orisinal bila bahan dan atau metode yang digunakan belum pernah dilakukan oleh peneliti lain, setidak-tidaknya menurut jangkauan informasi yang tersedia. Dengan kata lain walaupun bahan sama tetapi metodenya beda, maka penelitian itu dianggap penelitian orisinal dan juga sebaliknya jika bahan beda tapi metode sama itu juga digolongkan penelitian orisinal

  1. Sumbangan terhadap ilmu pengetahuan

Penelitian yang bersipat integratif dan konprehensif yaitu penelitian yang hasilnya merupakan kebulatan dan menyeluruh

  1. Sistematika penyusunan karya tulis

Ketajaman logika (way of thinking) dan urutan serta kaitan logika (flow of thought) ini mengarahkan sistematika dan jelasnya pokok persoalan dalam karya tulis, apabila materi yang terkumpul dikomunikasikan secara konsisten dengan menjaga relevansi setiap aspek, sedemikian sehingga kalimat yang satu berhubungan dean berkaitan maka komunikasi yang dibuat akan lebih epektiif rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.

Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.

Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut:

  1. Bagian Awal
  2. Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
  3. Identitas penyusun rancangan.
  4. Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.
  5. Bagian Utama

Bagian utama meliputi :

  1. Rasional dari judul yang dipilih.
  2. Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
  3. Tujuan dan kegunaan penelitian.
  4. Kerangka pemikiran teoritis.
  5. Rancangan hipotesis, jika dipakai.
  6. Metode penelitian.
  7. Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi.
  8. Jadwal penelitian.
  9. Bagian Akhir
  10. Daftar pustaka sementara.
  11. Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.

Uraian terperinci mengenai unsur-unsur pokok itu akan disaksikan pada Bab III.

          3.2.2.2 Isi Usulan Penelitian

A. Bagian Awal

  1. Judul

Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat: Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi

  1. Identitas Penulis
  2. Nama : hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.
  3. Tanggal Pengajuan, ditulis :

Diajukan kepada Program Pascasarjana

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

pada tanggal

………………………….. 20………

B. Bagian Utama

  1. Perumusan Masalah

Dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan lebih penting dari unsur-unsur pokok lain. Didalam perumusan masalah inilah akan terlihat kesiapan akademik penyusunan rancangan usulan penelitian itu. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :

a. Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.

b. Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.

c. Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar. Rasional dari judul yang dipilih. Memberikan nalar dan pembenaran terhadap pemilikan dan perumusan judul yang dipilih. Pada bagian ini dapat dilengkapi dengan pertanyaan penelitian, hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi. Uraian tentang perkiraan hasil (kuantitatif/kualitatif) yang diperkirakan akan dicapai. Diuraikan pula masalah atau hambatan yang diperkirakan akan dihadapi yang dapat mempengaruhi untuk penelitian.

2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Dalam fasal tujuan dan kegunaan penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan.

  1. Kerangka Pemikiran Teoritis

Fasal kerangka pemikiran teoritis memuat garis-garis besar pemikiran teoritis, termasuk telaah pustaka yang akan menuntun penyusun dalam membangun teori yang akan disajikan dan diuji dalam rangka penyusunan disertasi.

  1. Hipotesis
    Hipotesis, jika ada, hendaklah dirumuskan dengan tepat dan jelas dalam kalimat berita (kalimat deklaratif) tentang sikap ilmiah yang diambil terdapat masalah yang hendak diteliti.
  2. Metode Penelitian

Pasal metode penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Pendekatan dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.

b. Penjelasan tentang populasi serta rancangan teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.

c. Metode pengumpulan data dan alat pengambil data yang akan digunakan.

d. Bahan-bahan yang akan dipakai, kalau ada.

e. Alat-alat perlengkapan yang akan dipakai, kalau ada.

f. Teknik atau model analisis yang akan dipakai.

g. Rancangan aturan-aturan untuk menerima atau menolak hipotesis.

6. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya. Jadwal penelitian menunjukkan hal-hal sebagai berikut :

  1. Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
  2. Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan.
  3. Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.

C. Bagian Akhir

  1. Daftar Pustaka

Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian.

Hal-hal yang perlu disebutkan dalam daftar pustaka adalah seperti disebutkan dibawah ini :

1. Untuk buku :

Nama penulis

Tahun penerbitan

Judul buku

Nama penerbit

Tempat penerbitan.

2. Untuk jurnal :

Nama penulis

Tahun penerbitan

Judul tulisan

Nama jurnal

Jilid ( dan nomor )

Halaman

3. Untuk sumber pustaka lain dapat digunakan pedoman yang lazim.

4. Cara menulis pustaka dan artikel sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Daftar Riwayat Hidup

Daftar riwayat hidup (bio-data, curriculum vitae) penyusun rancangan usulan penelitian memuat hal-hal sebagai berikut :

  1. Nama lengkap dan derajat akademik
  2. Tempat dan tanggal lahir
  3. Pangkat dan jabatan
  4. Riwayat pendidikan tinggi
  5. Karya ilmiah
  6. Pertemuan ilmiah yang dihadiri dan
  7. Penghargaan ilmiah, bila ada.

 

sumber:

Rancangan Usulan Penelitian

http://herlinaaoctaviana.blogspot.com/2014/05/rancangan-usulan-penelitian.html

http://dianasarawati.blogspot.com/2014/12/guna-rancangan-usulan-penelitian-bentuk.html